Lahirnya tenaga profesional kesehatan dipengaruhi oleh model pendidikan, baik pendidikan teoritik maupun pendidikan klinik. Umumnya mahasiswa profesi kesehatan akan melanjutkan pendidikan klinik setelah menyelesaikan pendidikan teoritik. Pendidikan klinik disebut-sebut sebagai jantung dari pendidikan kedokteran dan kesehatan karena mahasiswa akan menghadapi situasi nyata dalam menghadapi pasien. Berbagai hambatan  membuat model pendidikan klinik lebih menantang, yaitu waktu yang terbatas, tuntutan pekerjaan pembimbing klinik selain mengajar yaitu pelayanan dan pekerjaan administratif lainnya, pelibatan berbagai tingkatan peserta didik, tantangan terkait pasien yaitu waktu perawatan yang singkat, pasien terlalu sakit atau tidak bersedia terlibat dalam kegiatan pembelajaran, kurangnya insentif dan penghargaan untuk mengajar, lingkungan klinis tidak nyaman untuk mengajar dan sebagainya. Mengingat pembimbing klinik akan selalu menghadapi mahasiswa, tantangan terkait pelibatan berbagai tingkatan peserta didik perlu diperhatikan. Untuk menghadapi hal tersebut, diperlukan suatu model pembimbingan yaitu situational leadership. Pembimbing klinik perlu memahami apa itu situational leadership dan bagaimana situational leadership diterapkan dalam pendidikan klinik supaya dapat memfasilitasi pembelajaran mahasiswa di setting klinik.

Untuk menjawab tantangan di atas, Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika FK-KMK UGM mengadakan webinar “Situational Leadership dalam Pendidikan Klinik” dengan narasumber dr. Yoyo Suhoyo, M.Med.Ed, Ph.D. pada Kamis, 17 Desember 2019. Dalam webinar tersebut narasumber memaparkan pentingnya situational leadership dan penerapannya dalam pendidikan klinik. Dalam sesi diskusi  yang dipimpin oleh moderator dr. Ide Pustaka, M.Sc.,Sp.OG dan diikuti sekitar 40 orang peserta tersebut,  banyak pertanyaan yang diajukan baik secara online maupun live, antara lain bagaimana pendekatan yang dilakukan jika dalam satu kelompok mahasiswa ditemukan variasi readiness, bagaimana menyamakan tingkat kesiapan mahasiswa serta bagaimana cara meningkatkan cara berpikir kritis pada mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan semangat dan kemauan mahasiswa dalam praktik klinik. Kesemua pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh narasumber secara gamblang dan jelas dengan contoh-contoh praktek klinik.

Pada akhir sesi diskusi yang berlangsung selama 1 jam tersebut, narasumber menyimpulkan bahwa mengelola mahasiswa di pendidikan klinik sama halnya dengan mengelola pasien yaitu dimulai dengan menentukan diagnosis dan memberikan perlakuan yang sesuai dengan diagnosis tersebut. Jika dilakukan dengan tepat, maka akan memberikan outcome yang baik. (Reportase oleh: dr. Saverina Nungky Dian Hapsari-mhs S2 IPK. Foto/dok: Evi Viva Evana).

 

Salah satu faktor yg menentukan kualitas penyelenggaraan pendidikan klinik adl adanya clinical teacher/instructor yg mampu melaksanakan tugasnya dengan baik lewat pembimbingan, penilaian dan bisa menjadi teladan (role model) di bidangnya. Pemilihan metode bimbingan klinik yg tepat telah diajarkan pd Pelatihan Dasar Pembimbingan Klinik yg diikuti oleh 33 peserta dari institusi pendidikan dokter dan profesi kesehatan di Departemen Pendidikan Kedokteran FK-KMK UGM 7-8 November 2019. Dapatkan solusi penting dalam menciptakan pendidikan klinik yg berkualitas di sini👍👍👍!

Keikutsertaan Dosen Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika FK-KMK UGM pada Konferensi TUFH 2019 di Darwin, Australia

Konferensi Toward Unity for Health (TUFH) 2019 telah diadakan di Darwin, Australia pada tanggal 10-13 September 2019. Dalam konferensi internasional yang bertajuk Social accountability: for evidence to action ini, Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika (DPKB) FK-KMK UGM diwakili oleh 3 orang dosen, yakni Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD; dr. Widyandana, MHPE, PhD, SpM; dan dr. Prattama Santoso Utomo, MHPEd. Ketiganya merupakan perwakilan dari DPKB yang diundang bersama-sama dengan 9 delegasi lain dari FK-KMK UGM.

Gambar 1.  Delegasi Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika bersama dengan tim FK-KMK UGM lain dalam Konferensi TUFH 2019 di Darwin, Australia

Seluruh delegasi dari FK-KMK UGM turut berpartisipasi aktif dalam ajang konferensi internasional yang telah berlangsung selama 40 tahun ini,  antara lain sebagai South-East Asian Representative, Prof. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD terpilih menjadi co-chair dalam regional meeting. dr. Widyandana, MHPE., PhD., SpM dan dr. Prattama Santoso Utomo, MHPEd juga mempresentasikan hasil penelitiannya dalam bentuk Oral & Poster Presentation.

Gambar 2. Dosen DPKB FK-KMK UGM mempresentasikan hasil penelitian terkait pengabdian masyarakat dalam Konferensi TUFH 2019 (kiri ke kanan: dr. Widyandana, MHPE, PhD, SpM – dr. Prattama Santoso Utomo, MHPEd)

Beberapa prestasi pun diraih oleh para delegasi, diantaranya dr. Widyandana meraih Juara III Best Overall Poster. Pada kesempatan tersebut, UGM disetujui untuk menjadi tuan rumah/host pada TUFH Conference 2021 mendatang. Usaha untuk menjadi tuan rumah pada Konferensi TUFH 2021 diawali dengan komunikasi yang intens dengan Executive Director The Network: TUFH, Nick Torres, oleh Prof. dr. Ova Emilia, MMedEd, PhD, SpOG(K) (Dekan FK KMK UGM) dan Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD (Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan), saat berkunjung ke Philadelphila, USA pada Januari 2019. Pada kesempatan tersebut sempat didiskusikan antara UGM dengan TUFH mengenai langkah-langkah persiapan pelaksanaan TUFH Conference 2021.

 

Gambar 3. Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, MMedEd, PhD dalam TUFH Advisory and Director Board Meeting (atas) dan pertemuan koordinasi persiapan TUFH 2021 Indonesia (bawah)

Penulis

Prattama Santoso Utomo, MHPEd

Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan

Universitas Gadjah Mada

Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika FK – KMK UGM menggelar Webinar “Refleksi Kritis dalam Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan” pada Senin (18/11/2019) pukul 10.30 – 12.00 WIB di Ruang Kuliah U.2.5A, Gedung Pascasarjana Tahir. Narasumber webinar ini ialah Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed, PhD dengan moderator dr Siti Rokhmah Prodjosasmito, M.Ed(L.P.C). Refleksi ini sangat bermanfaat karena dengan kemampuan metakognitif ini, kejadian pada masa mendatang bisa diantisipasi dengan pemahaman dari hasil pemilihan, pemantauan dan evaluasi dari proses kognitif saat ini. Selain itu webinar ini sebagai sarana memperkenalkan refleksi yang benar dan memberikan manfaat terhadap proses belajar mengajar, sebagai evaluasi dan peningkatan kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dapat diakses melalui webinar ID 846 – 494 – 795.

DPKB FK-KMK UGM. Program Magister Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan FK-KMK UGM kembali meluluskan 3 mahasiswa pada acara Wisuda Program Pascasarjana UGM Periode II tanggal 23 Oktober 2019 di Auditorium Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada.

Dua hari sebelum pelaksanaan wisuda, diselenggarakan acara ramah tamah dan syukuran dengan menggelar santap siang bersama tumpeng nasi kuning dan ‘bubur sumsuman’ untuk para calon wisudawan di  Ruang Studio, Gd. Radioputro Lt. 6 yang dihadiri oleh Ketua Departemen, Kaprodi S2 IPK, staf calon wisudawan dan keluarga, serta mahasiswa S2 yang masih menempuh kuliah. Pada kesempatan tersebut, Ketua Departemen Pendidikan Kedokteran dan Bioetika, dr. Mora Claramita, MHPE., Ph.D menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan keluarga. Beliau mengharapkan agar para lulusan S2 IPK FK-KMK UGM yang telah mendapatkan gelar MHPE (Master of Medical and Health Professional Education) ini tetap keep on learning, jangan pernah berhenti untuk belajar dan terus memperkaya ilmu dan pengetahuan baru di bidang pendidikan kedokteran dan kesehatan. “Sebagai guru yang baik harus terus belajar, rendah hati, karena di atas langit masih ada langit, teruslah untuk melakukan refleksi dan mengutamakan kolaborasi,” pungkas Mora Claramita dalam sambutannya yang dilanjutkan dengan penyerahan kenang-kenangan oleh Kaprodi S2 dan pemotongan tumpeng oleh calon wisudawan.

Untuk wisuda kali ini S2 IPK FK-KMK UGM meluluskan 3 orang MHPE baru dari 2 angkatan, yaitu Indah Utami Putri Srisedono (2016), Deny Yuliawan (2017) dan Supak Silawani (2017) dengan IPK Rata-Rata lulusan 3,75. Gelar Cumlaude diberikan kepada 2 mahasiswa yang memperoleh IPK di atas 3,75, yaitu dr. Deny Yuliawan, MHPE dengan IPK 3,82 dan dr. Supak Silawani, MHPE dengan IPK 3,86.

Kesan yang disampaikan oleh calon wisudawan pada acara syukuran dan ramah tamah tersebut antara lain mereka berharap setelah lulus dan kembali ke institusi bisa menjadi penggerak sekaligus agent of change bagi perkembangan dan inovasi pendidikan kedokteran di institusi masing-masih serta dapat membangun kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian selanjutnya dengan UGM. Ucapan syukur dan terima kasih kepada dosen, staf dan teman-teman mahasiswa di S2 IPK FK-KMK UGM  yang telah banyak memfasilitasi, memotivasi dan memberikan suasana belajar yang kekeluargaan. Beberapa media pembelajaran juga sudah dihasilkan dari proses belajar di S2 IPK yang nantinya akan diimplementasikan dan dikembangkan untuk mendukung kemajuan di institusi masing-masing.

Selamat untuk para Wisudawan dan Wisudawati, semoga sukses berkarir di masa depan!

(Reporter: Evi; Dokumentasi/Foto: Aan)

7 – 8 November 2019

Link Pendaftaran: http://bit.ly/2o13o3o

 

18 – 19 November 2019

Link Pendaftaran: http://bit.ly/33pqlag

21 – 22 November 2019

Link Pendaftaran: http://bit.ly/2o2cGMu

26 – 27 November 2019

Link Pendaftaran: http://bit.ly/32g0LKf

Senin, 21 Oktober 2019 Pukul 10.00-11.00 WIB

Link Pendaftaran Webinar: https://attendee.gotowebinar.com/register/5978677341502680065

Webinar ID: 707-717-387