Jurnal Pendidikan Kedokteran. 2014. Vol 3(1). 62-71.
http://jurnal.aipki.net/images/Data/vol_3no_1maret2014/08-YANTI%20%2862-71%29.pdf
Abstract
Latar Belakang: Banyaknya lulusan bidan saat ini dibarengi dengan isu kurangnya kompetensi lulusan yang sering dikaitkan dengan kualitas pembelajaran klinik. Pembelajaran klinik dengan model beban kasus saat ini mengalami berbagai kendala dalamimplementasinya. Pengalaman dalamimplementasimodel pembelajaran klinik yang dirasakan oleh mahasiswa, dosen maupun bidan pembimbing klinik memberikan kontribusi terbesar untuk pengembangan strategi pembelajaran klinik yang efektif dalam pendidikan kebidanan. Penelitian ini bertujuan untukmenggali pendapatmahasiswa kebidanan, dosen dan bidan pembimbing tentangmodel pembelajaran klinik kebidanan yang ideal untuk pencapaian kompetensi asuhan kebidanan oleh mahasiswa.
Metode: Penelitian kualitatifmelalui diskusi kelompok terfokus (DKT).Denganmenyeleksi secara acak, penelitian ini melibatkan 32 orang dari 76 mahasiswa tingkat akhir, 14 dosen dan 13 bidan pembimbing klinik yang terlibat dalam program praktik klinik Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali tahun 2013-2014. Ada 4 kelompok mahasiswa, 2 kelompok dosen dan 2 kelompok bidan pembimbing klinik. DKT dilakukan melalui 3 sesi yang berbeda antara kelompok mahasiswa, dosen dan bidan pembimbing. DKT difasilitasi oleh peneliti sendiri dibantu 3 orang tenaga penelitian. Analisis data menggunakan software Atlas.Ti 6.1, untuk melakukan proses koding dan kategori dari transkrip verbatim.
Hasil: Ada 6 tema yang dihasilkan dariDKT untukmenggali persepsimahasiswa, dosenmaupun bidan pembimbing tentangmodel pembelajaran klinik kebidanan yang ideal yaitu : “target kasus”, “durasi praktik klinik”, “penempatan klinik”, “bimbingan klinik”, “dokumentasi laporan”, dan “penilaian praktik klinik”. Dari ke-6 tema yang muncul, menunjukkan bahwa model pembelajaran klinik kebidanan yang ideal sebaiknya memperhatikan komponenkomponen tersebut yang dirancang dengan baik dalam persiapan praktik klinik. Model pembelajaran klinik kebidanan yang ideal diharapkan lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas terutama usulan untuk menurunkan target kasus.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa, dosen maupun bidan pembimbing klinik mengusulkan model pembelajaran klinik yang lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas untuk mencapai kompetensi asuhan kebidanan. Mereka mengusulkan agar pembelajaran kinik kebidanan dengan menggunakan model beban kasus yang disesuaikan kebutuhanmasing-masing mahasiswa, yang sejalan dengan filosofi kebidanan dengan memfasilitasi asuhan kebidanan berkelanjutan.
Kata kunci: pembelajaran klinik kebidanan, asuhan kebidanan, praktik klinik, persepsi mahasiswa dan bidan pembimbing klinik.